DNKindergarten, 24/04

Hari ini adalah liburan ke 3 dalam satu pekan. hmmm…liburan pekan ini lumayan untuk berekrasi, membuat acara liburan atau sekedar bercengkrama dengan keluarga. Kalau teman DNKindergarten kira-kira berlibur kemana ya selama 3 hari itu…? Kita tunggu ceritanya…

Tapi makna liburan ala islami sebenarnya apa ya… Mari kita simak…!

Masa liburan juga bisa digunakan untuk meningkatkan pemahaman anak pada ajaran Islam. Mulai dari peningkatkan kualitas ibadah, hapalan ayat-ayat al-Quran, kajian sirah Nabi saw. dan para sahabat sampai peningkatan semangat juang mereka. Mengikutkan anak pada acara pesantren kilat liburan merupakan salah satu alternatif yang baik. Saat ini pesantren kilat tidak hanya diselenggarakan pada bulan Ramadhan saja, tetapi ada juga yang diselenggarakan saat liburan sekolah. Kalau tidak ada program pesantren kilat, orangtua bisa berinisiatif membuat program semacam itu di lingkungan tempat tinggalnya, misalnya di masjid terdekat, bekerjasama dengan pengurus  masjid yang ada. Buatlah materi kajian yang menarik, sesuai dengan tahapan usia anak, tentu tetap dengan memperhatikan target-target yang ingin di capai.

Manfaat Liburan
Liburan merupakan salah satu cara untuk meredakan diri dari kesibukan, seperti men-charge kembali baterai kosong untuk menimbulkan rangsangan semangat baru setelah keluar dari aktivitas normal.  Jika kita bisa memanfaatkan liburan dengan baik, maka hidup kita akan menjadi lebih berarti.  Liburan yang baik dapat mencerahkan pikiran, membentuk pola pikir lebih positif, meningkatkan kreatifitas dan produktivitas, serta mampu menurunkan kasus depresi klinis.  Sehingga liburan sangat baik untuk kesehatan jiwa dan fisik kita.

Efek Negatif Liburan
Liburan yang terlalu lama dan hanya diisi dengan sekedar membuang waktu, akan menimbulkan sifat malas, tidak kreatif, tidak produktif dan konsumtif.
Di negeri ini terlalu banyak hari libur.  Padahal kaum muslimin masih harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan.  Kita perlu banyak waktu untuk mengejar.  Oleh karena itu, kita harus membuat program liburan Islami yang produktif dan bermutu.

Tips Liburan Islami
Rumus umum dalam perbuatan seorang muslim adalah terikat syariat.  Salah satu tanda keimanan seseorang adalah tidak melakukan hal yang sia-sia.  Oleh karena itu perlu untuk membuat jadwal agenda liburan. Jadi liburan bukanlah sekedar membuang waktu, tetapi diisi dengan amal sholeh baik yang wajib, sunnah atau mubah.  Bukan dengan perbuatan yang makruh apalagi haram.

Menciptakan Baiti Jannati Sesuai Budget
Liburan tidak harus identik dengan bepergian keluar rumah/kota yang harus mengeluarkan banyak biaya.  Liburan juga bisa dinikmati di rumah.  Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di rumah.

Bersih-bersih rumah bisa mempercantik tampilan rumah dan menjaga kesehatan penghuninya. Seluruh anggota keluarga bisa melakukan kerja bakti untuk membersihkan rumah.

Menciptakan restoran di rumah, dengan membuat ruang makan/dapur lebih nyaman, membuat daftar menu sebulan, belajar menjadi chef hebat, belajar memasak dan membuat kue.

Menciptakan hotel di rumah, dengan menata barang-barang di ruang tidur/ruang keluarga/ruang tamu/kamar mandi sedemikian rupa sehingga menjadi lebih nyaman dan menarik.

Bongkar lemari.  Kita bisa menyortir isi lemari untuk memilih mana yang perlu disimpan, dan mana yang bisa disumbangkan kepada mereka yang memerlukan

Perpustakaan Rumah.  Bagi yang hobi membaca, bisa baca buku yang belum sempat dibaca.  Lengkapi koleksi buku dan bacaan kita dengan berburu bacaan bermanfaat di toko buku, bazaar, seminar, atau pinjam untuk menambah keimanan dan wawasan.

Browsing Situs Islami. Bagi yang hobi berselancar di dunia maya, punya kesempatan untuk membaca situs-situs Islami online yang mempublish beragam berita ke Islaman dan pengetahuan.  Bahkan dapat diunduh secara gratis.  Seperti www.suara-islam.com, www.hidayatullah.com, www.harunyahya.com, www.voa-islam.com, dll, Sehinga kita dapat menambah ilmu.  Kita juga bisa mempercantik blog pribadi.

Nonton bareng film Islami dan edukatif yang sudah dibeli tapi belum sempat ditonton.

Mengevaluasi kesempurnaan pelaksanaan kewajiban agama. Orangtua dapat mengechek pelaksanaan sholat anak: bacaan. gerakan, arti, pemahaman, hikmahnya.  Chek bacaan Qur’an anak apakah sudah sesuai dengan tajwid.

Mengajarkan keterampilan.  Belilah buku tentang suatu ketrampilan, lalu praktekkan bersama dan hasilnya bisa menambah aksesori koleksi pribadi atau untuk memberikan hadiah kepada temannya.

Latihan menulis. 
Bagi yang hobi jurnalistik bisa membuat beberapa tulisan untuk koleksi pribadi atau dikirim ke media masa.

Menyambung kembali silaturrahmi dengan keluarga atau teman yang telah lama tidak bertemu karna tidak sempat Silaturrahmi kepada kerabat dekat, yang sulit untuk mengunjungi ketika masa sibuk.  Mempererat hubungan dengan kakek, nenek, paman dan bibi.

Tafakur alam.
 Buat yang hobi adventure dapat melakukan piknik ke gunung, pantai, pedesaan untuk melihat kekuasaan Allah dan menambah keimanan.

Pesantren Liburan untuk  memperluas wawasan keislaman, mempertebal iman, serta sarana rekreasi yang Islami. Bentuk kegiatan berupa ceramah dengan sifat tutorial, simulasi dan permainan,

Lengkapi keperluan ibadah. Bagi yang hobi shopping, cari barang yang penting dan bermanfaat untuk keperluan ibadah: buku doa, terjemah al qur’an lafzhiyah, qur’an kecil untuk dapat dibawa kemana-mana, tasbih, sajadah untuk pergi, mukenah, qur’an digital, software islami.

I’tikaf di masjid, yaitu kegiatan tinggal di dalam mesjid (tidak pulang ke rumah) untuk melakukan berbagai ibadah di tempat tersebut: tadarus, sholat sunnah, berdoa, muhasabah (menghitung dosa dan pahala), istighfar, berzikir, qiyamul lail, dll

Belajar Bahasa Arab. “Pelajarilah Bahasa Arab, karena itu adalah bagian penting dari agama kalian” (‘Umar Bin Khattab)

Ziarah ke makam wali Allah untuk mengenang perjuangan mereka dan mengingatkan tentang kematian.

Umrah bagi yang mampu.  Sekeluarga bisa melakukan praktek ibadah langsung di tanah suci.

Mengundang teman-teman si anak untuk pengajian di rumah, sehingga kita bisa menambah teman-teman yang baik untuk anak.

Mengikuti kegiatan ke-Islaman yang dilakukan oleh berbagai lembaga ke-Islaman, seperti pameran buku, seminar, bedah buku, dll.  Kita menjalin komunikasi dengan komunitas muslim untuk menumbuhkan rasa persatuan sesama muslim.

Asah Simpati. Berkunjung ke panti asuhan, panti jompo, tempat pengungsian korban bencana sambil membawa hadiah dan sedekah bagi mereka.  Sehingga anak akan selalu ingat untuk selalu bersyukur dan sabar.

Puncak liburan berdasarkan hadits nabi adalah jihad. Rasul berkata: “Pikniknya umatku adalah jihad”. Seperti kebiasaan yang berlaku dalam program pesantren di Afghanistan. Ketika tiba masa liburan, diadakan latihan jihad dengan praktek langsung di beberapa daerah perang di Afghanistan, yang beresiko mati syahid.

Selamat berlibur Islami.  Semoga di tahun baru 1432H kita semua bisa menjadi lebih baik dari hari kemarin.  Amin. (Ummu Hafizh)
Sumber : suara islami online

 

(sita,ababiel28@yahoo.com)

Irma Susanti

Leave a Comment